"Capailah prestasi sebanyak-banyaknya dalam hidup, karena hidup hanya sekali. Manfaatkan waktu yang ada untuk berkarya. Lakukan hal yang baru setiap hari agar tidak membosankan. Dan sayangilah dirimu sendiri serta orang-orang di sekitarmu, ;)"

Bulan
Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 10 Mei 2017

Tentangku

Kali ini aku ingin menceritakan perasaan yang kurasakan. Aku iseng-iseng nih baca blogku dari awal sampai akhir. Rada tercengang karena ternyata aku yang dulu ada seseorang yang sangat bersemangat untuk melakukan banyak hal. Okee.. aku jelasin satu-persatu kegiatanku. Yang pertama bela diri. Berawal dari bullyan temen-temen yang membuat kupingku panas, sedangkan aku ngga bisa apa-apa, akhirnya aku dan teman sebangkuku, Beni, berekspedisi untuk mencari padepokan bela diri. Kita bersepakat untuk ikut pencak silat, kenapa? Karena merupakan bela diri asli nusantara. Maka dari itu, kita pun mencari padepokan pencak silat di luar sekolah (waktu itu kita kelas XI). Kenapa cari di luar sekolah? Musuhku banyak juga yang ikut ekskul silat di sekolah. Dan ketika lagi nyari informasi, Beni pun menemukan padepokan lewat temannya. Aku dan Beni sama sekali ngga milih mau ikut padepokan mana, yang jelas kita ingin belajar bela diri, dah itu. Kebetulan kita dapetnya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Latihan demi latihan, aku semakin cinta dengan organisasi ini. Kenapa? Persaudaraannya itu lho, kental banget. Ngga hanya itu, warganya (sebutan untuk pelatih) ramah banget dan sohib banget pokoknya. Itu yang buat aku makin betah. Dan juga jika dibandingkan dengan teman-teman di sekolah, anak-anak terate jauh lebih punya sopan santun. Cara bicaranya aja pake bahasa Jawa ngoko alus. Dan kita ngga hanya sekedar teman, kita saudara. Itu terbentuk bukan dari paksaan, melainkan kesamaan perasaan, ciiiieeeessss... Dan dari padepokan inilah aku menorehkan kejuaraan 2x. Lumayan lah untuk anak segendut aku, hahaaa.... Banyak yang mengharapkan aku jadi warga, salah satunya sesepuh yang namanya mas Tugiono yang ternyata adalah temannya mas Agus (ketua PSHT cabang Kebumen) Masya Allah... gimana ngga seneng, kalo aku berhasil jadi warga, aku dikasih hadiah. Yang menyedihkan, aku belum disahkan jadi warga sampai sekarang T_T.. gapapa, yang penting aku masih punya niat untuk latihan. Untuk sekarang aku megang sabuk hijau. Tapi kalaupun aku disuruh turun sabuk jadi pra polos, ngga masalah.. yang penting aku bisa membuktikan bahwa aku juga bisa jadi kebanggaan pelatih-pelatihku. Akan aku buktikan itu..




















Yang kedua adalah aku suka kriya. Udah terlihat sejak SMP yang berawal dari tugas sekolah. Disuruh ibu guru membuat hiasan kruissteek. Awalnya aku ragu kalo aku bisa. Ehh ternyata mah gampang banget. Tapi untuk buat pertama kali, saran mamah aku mbuat yang kecil aja dulu. It’s ok.. dan setelah selesai, aku serahkan ke bu guru dan bu guru sangat senang, karena aku yang pertama kali selesai. Itu tanpa bantuan siapapun lho aku buatnya. Akhirnya, akupun keterusan buat. Sepulang sekolah aku mampir ke toko buat beli buku kruissteek dan beli bahan-bahannya. Karyaku udah banyak, tapi ngga aku pigura karena bingung mau yang mana, hahaa

Trus selain itu, aku juga suka buat pernak-pernik seperti kerangka lampu dari batang es krim, botol pensil, dan masih banyak yang lainnya... Dan hal ini dicontoh oleh temen-temenku.. senengnya.. ^^









Untuk sekarang, aku masih berusaha untuk mengumpulkan keping-keping semangat setelah aku gagal masuk universitas yang aku idamkan. Dan jujur aja aku bukan tipe anak yang suka di kelas, hehee.. jadi biar ngga boring, aku ikut banyak organisasi dan kegiatan. Pertama kali di kampus, aku ikut kegiatannya Al-Huda, sebuah organisasi rohis di fakultas. Ya karena aku ikut itu, aku menemukan jalan hijrahku yang membuatku semakin paham dan cinta Islam. Terima kasih untuk kakak-kakak yang telah mau berlelah-lelah membuat banyak acara. Insya Allah surga tak luput dari kalian karena telah menjadi jalan bagi orang lain untuk mendapat nikmat iman berupa Islam.









Selain itu aku juga ikut nari di UGM. Karena aku udah hijrah, makanya aku ikut nari Aceh (saman), karena gerakannya sopan dan kostumnya pun tertutup. Makanya aku mau ikutan. Dan juga, aku turut berperan untuk melestarikan budaya. Dan dari sinilah aku mulai mencintai (agam) Aceh, ehhhhh... hahahaaaa...




























































Berkat aku ikut nari, aku bisa menorehkan prestasi sampai ke luar negeri. Dan itu dibiayai UGM ke tiga negara... aaaaaaaaaa... what a treasure! Aku seneng banget karena bisa ke luar negeri, apalagi ke Eropa. Alhamdulillah bisa mbanggain Kokoh dan mamah.














































Dan ada lagi organisasi yang aku ikuti. Dari organisasi inilah, aku merasakan syukur karena aku terlahir untuk membantu sesama, MER-C dan MRI ACT. Di sini aku merasakan banyaaak sekali pengalaman tak terlupakan. Pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku dipercaya untuk mengikuti misi Lawu pada Oktober 2015. Saat itu, gunung Lawu terbakar karena kemarau. Ada beberapa korban jiwa dan ada juga korban yang terjebak di atas. Senang karena bisa koordinasi dengan BNPB dan kepolisian. Dan dari MER-C juga, aku mengenal sosok yang ngga akan pernah aku lupakan, yaitu mas Arma. Kita baru ketemu ya di misi Lawu itu. Awalnya malu-malu, akhirnya malah saling cerita. Aku seneng dengan sosoknya, karena jarang banget ada cowok yang bisa ndengerin cewek cerita, hahaa.. yang ngga aku lupakan ketika melihat ekspresinya ketika bilang, “nasi rawon itu, nanti nasinya jadi hitam lho” sambil melotot kayak setan gitu, hahaaa.. yaaa.. aku baru pertama kali makan nasi rawon ketika di Lawu itu. Aku sama mas Angga pesen nasi rawon, sedangkan mas Arma pesen nasi goreng.









Lingkaran kecil di pagi hari itu sungguh menyejukkan dengan diselimuti hawa dingin di lereng Lawu. Tapi.... mas Arma udah ngga ada sekarang.....................

Okeee.... itu adalah sepenggal perasaanku saat ini, hahaaa.... aku tahu bahwa aku anaknya kelebihan energi dan bersemangat. Hanya aja mungkin sekarang kebeban skripsi, jadinya agak pusying pusying gimana gitu, hahaaa
Tapi pak Kawit (ketua RW 30) kemarin selepas kita pamitan berpesan bahwa kuliah adalah seni. Apa yang ada sekarang, dicicil aja tugasnya. Jangan langsung mikir jauh, ndak pusing sendiri malah. Itu yang membuat aku enjoy nggarap laporan kelompok KKN. Ehh, malah kelar dalam waktu singkat, mueheheheheeee

Apapun yang kita lakukan, dinikmati dan garap dengan senang hati. Insya Allah ngga jadi beban. Dan juga kita harus berpikir bahwa banyak lho yang pengen di posisi kita, jadi kita harus bersyukur, bukannya malah mengeluh. Di luar sana banyak yang pengen kuliah, tapi belum ada kesempatan. Di luar sana banyak yang pengangguran, kita kebanyakan kerjaan ya harus disyukuri, karena Allah tahu kita punya pundak yang kuaaattt... so, bersyukurlah.. maka hatimu akan tenang, ^^

0 komentar:

Posting Komentar