Kali ini aku ingin menceritakan perasaan yang kurasakan. Aku
iseng-iseng nih baca blogku dari awal sampai akhir. Rada tercengang karena
ternyata aku yang dulu ada seseorang yang sangat bersemangat untuk melakukan
banyak hal. Okee.. aku jelasin satu-persatu kegiatanku. Yang pertama bela diri.
Berawal dari bullyan temen-temen yang membuat kupingku panas, sedangkan aku
ngga bisa apa-apa, akhirnya aku dan teman sebangkuku, Beni, berekspedisi untuk
mencari padepokan bela diri. Kita bersepakat untuk ikut pencak silat, kenapa? Karena
merupakan bela diri asli nusantara. Maka dari itu, kita pun mencari padepokan
pencak silat di luar sekolah (waktu itu kita kelas XI). Kenapa cari di luar
sekolah? Musuhku banyak juga yang ikut ekskul silat di sekolah. Dan ketika lagi
nyari informasi, Beni pun menemukan padepokan lewat temannya. Aku dan Beni sama
sekali ngga milih mau ikut padepokan mana, yang jelas kita ingin belajar bela
diri, dah itu. Kebetulan kita dapetnya organisasi Persaudaraan Setia Hati
Terate. Latihan demi latihan, aku semakin cinta dengan organisasi ini. Kenapa? Persaudaraannya
itu lho, kental banget. Ngga hanya itu, warganya (sebutan untuk pelatih) ramah
banget dan sohib banget pokoknya. Itu yang buat aku makin betah. Dan juga jika
dibandingkan dengan teman-teman di sekolah, anak-anak terate jauh lebih punya
sopan santun. Cara bicaranya aja pake bahasa Jawa ngoko alus. Dan kita ngga
hanya sekedar teman, kita saudara. Itu terbentuk bukan dari paksaan, melainkan
kesamaan perasaan, ciiiieeeessss... Dan dari padepokan inilah aku menorehkan
kejuaraan 2x. Lumayan lah untuk anak segendut aku, hahaaa.... Banyak yang
mengharapkan aku jadi warga, salah satunya sesepuh yang namanya mas Tugiono
yang ternyata adalah temannya mas Agus (ketua PSHT cabang Kebumen) Masya
Allah... gimana ngga seneng, kalo aku berhasil jadi warga, aku dikasih hadiah.
Yang menyedihkan, aku belum disahkan jadi warga sampai sekarang T_T.. gapapa,
yang penting aku masih punya niat untuk latihan. Untuk sekarang aku megang
sabuk hijau. Tapi kalaupun aku disuruh turun sabuk jadi pra polos, ngga
masalah.. yang penting aku bisa membuktikan bahwa aku juga bisa jadi kebanggaan
pelatih-pelatihku. Akan aku buktikan itu..
Yang kedua adalah aku suka kriya. Udah terlihat sejak SMP
yang berawal dari tugas sekolah. Disuruh ibu guru membuat hiasan kruissteek.
Awalnya aku ragu kalo aku bisa. Ehh ternyata mah gampang banget. Tapi untuk
buat pertama kali, saran mamah aku mbuat yang kecil aja dulu. It’s ok.. dan
setelah selesai, aku serahkan ke bu guru dan bu guru sangat senang, karena aku
yang pertama kali selesai. Itu tanpa bantuan siapapun lho aku buatnya.
Akhirnya, akupun keterusan buat. Sepulang sekolah aku mampir ke toko buat beli
buku kruissteek dan beli bahan-bahannya. Karyaku udah banyak, tapi ngga aku
pigura karena bingung mau yang mana, hahaa
Trus selain itu, aku juga suka buat pernak-pernik seperti
kerangka lampu dari batang es krim, botol pensil, dan masih banyak yang
lainnya... Dan hal ini dicontoh oleh temen-temenku.. senengnya.. ^^
Untuk sekarang, aku masih berusaha untuk mengumpulkan
keping-keping semangat setelah aku gagal masuk universitas yang aku idamkan.
Dan jujur aja aku bukan tipe anak yang suka di kelas, hehee.. jadi biar ngga
boring, aku ikut banyak organisasi dan kegiatan. Pertama kali di kampus, aku
ikut kegiatannya Al-Huda, sebuah organisasi rohis di fakultas. Ya karena aku
ikut itu, aku menemukan jalan hijrahku yang membuatku semakin paham dan cinta
Islam. Terima kasih untuk kakak-kakak yang telah mau berlelah-lelah membuat
banyak acara. Insya Allah surga tak luput dari kalian karena telah menjadi
jalan bagi orang lain untuk mendapat nikmat iman berupa Islam.
Selain itu aku juga ikut nari di UGM. Karena aku udah
hijrah, makanya aku ikut nari Aceh (saman), karena gerakannya sopan dan
kostumnya pun tertutup. Makanya aku mau ikutan. Dan juga, aku turut berperan
untuk melestarikan budaya. Dan dari sinilah aku mulai mencintai (agam) Aceh,
ehhhhh... hahahaaaa...
Berkat aku ikut nari, aku bisa menorehkan prestasi sampai ke luar negeri. Dan
itu dibiayai UGM ke tiga negara... aaaaaaaaaa... what a treasure! Aku seneng
banget karena bisa ke luar negeri, apalagi ke Eropa. Alhamdulillah bisa
mbanggain Kokoh dan mamah.
Dan ada lagi organisasi yang aku ikuti. Dari organisasi
inilah, aku merasakan syukur karena aku terlahir untuk membantu sesama, MER-C
dan MRI ACT. Di sini aku merasakan banyaaak sekali pengalaman tak terlupakan.
Pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku dipercaya untuk mengikuti misi
Lawu pada Oktober 2015. Saat itu, gunung Lawu terbakar karena kemarau. Ada
beberapa korban jiwa dan ada juga korban yang terjebak di atas. Senang karena
bisa koordinasi dengan BNPB dan kepolisian. Dan dari MER-C juga, aku mengenal
sosok yang ngga akan pernah aku lupakan, yaitu mas Arma. Kita baru ketemu ya di
misi Lawu itu. Awalnya malu-malu, akhirnya malah saling cerita. Aku seneng
dengan sosoknya, karena jarang banget ada cowok yang bisa ndengerin cewek
cerita, hahaa.. yang ngga aku lupakan ketika melihat ekspresinya ketika bilang,
“nasi rawon itu, nanti nasinya jadi hitam lho” sambil melotot kayak setan gitu,
hahaaa.. yaaa.. aku baru pertama kali makan nasi rawon ketika di Lawu itu. Aku
sama mas Angga pesen nasi rawon, sedangkan mas Arma pesen nasi goreng.
Lingkaran kecil di pagi hari itu sungguh menyejukkan dengan diselimuti hawa
dingin di lereng Lawu. Tapi.... mas Arma udah ngga ada
sekarang.....................
Okeee.... itu adalah sepenggal perasaanku saat ini,
hahaaa.... aku tahu bahwa aku anaknya kelebihan energi dan bersemangat. Hanya
aja mungkin sekarang kebeban skripsi, jadinya agak pusying pusying gimana gitu,
hahaaa
Tapi pak Kawit (ketua RW 30) kemarin selepas kita pamitan
berpesan bahwa kuliah adalah seni. Apa yang ada sekarang, dicicil aja tugasnya.
Jangan langsung mikir jauh, ndak pusing sendiri malah. Itu yang membuat aku
enjoy nggarap laporan kelompok KKN. Ehh, malah kelar dalam waktu singkat,
mueheheheheeee
Apapun yang kita lakukan, dinikmati dan garap dengan senang
hati. Insya Allah ngga jadi beban. Dan juga kita harus berpikir bahwa banyak
lho yang pengen di posisi kita, jadi kita harus bersyukur, bukannya malah
mengeluh. Di luar sana banyak yang pengen kuliah, tapi belum ada kesempatan. Di
luar sana banyak yang pengangguran, kita kebanyakan kerjaan ya harus disyukuri,
karena Allah tahu kita punya pundak yang kuaaattt... so, bersyukurlah.. maka
hatimu akan tenang, ^^
0 komentar:
Posting Komentar