"Capailah prestasi sebanyak-banyaknya dalam hidup, karena hidup hanya sekali. Manfaatkan waktu yang ada untuk berkarya. Lakukan hal yang baru setiap hari agar tidak membosankan. Dan sayangilah dirimu sendiri serta orang-orang di sekitarmu, ;)"

Bulan
Feeds RSS
Feeds RSS

Minggu, 05 Januari 2014

Persaingan dalam Memperoleh Pendidikan dan Pekerjaan




 Ini tugas esaiku waktu kelas XII, ternyata masih tersimpan di memori..
             ya aku share di blog deh.. maaf ya kalo jelek, lagi belajar juga soalnya, hehee :D

          Persaingan saat ini semakin ketat. Perusahaan satu dengan yang lainnya di berbagai negara saling bersaing menunjukkan kehebatan produk-produknya. Apalagi teknologi canggih telah mendominasi aktivitas manusia sekarang ini. Hal tersebut terjadi karena kualitas SDM yang baik. Maka dari itu, semua perguruan tinggi akan menyeleksi siswa-siswa yang akan masuk, karena kuota siswa yang masuk pasti dibatasi. Tentunya, semua siswa tersebut akan bersaing satu sama lain. Sehingga, dengan titel “LULUS” pun tidaklah cukup. Mereka juga harus mendapat nilai yang lebih tinggi dari nilai minimal. Jika tidak, maka akan tergeser oleh siswa lain dengan nilai yang lebih tinggi.
          Yang menjadi masalah, masih saja ada lulusan dari perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan. Mengapa hal tersebut terjadi?, ada 2 kemungkinan. Yang pertama, ketidaksiapan mental mereka dalam menghadapi persaingan. Yang kedua, terbatasnya lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah. Dan yang mendominasi sekarang ini adalah terbatasnya lapangan kerja. Dari yang saya dengar, lebih dari 50% lulusan S1 dan 5% lulusan S2 belum mendapatkan pekerjaan di wilayah Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan 2 kemungkinan tadi, tidak siap mental dan tidak ada lapangan kerja.
          Jika lapangan kerja terbatas, apakah tidak ada cara lain untuk mengatasi pengangguran?. Pastinya ada dengan membuat lapangan kerja sendiri atau berwirausaha. Sebaiknya, pemerintah memberikan berbagai penyuluhan atau seminar tentang wirausaha, agar masyarakat tidak hanya bergantung dengan bekerja untuk orang lain. Membuat lapangan kerja sendiri dibutuhkan kreativitas. Pemerintah dapat memberikan kiat-kiat tentang berwirausaha. Jika angka pengangguran dapat ditekan, kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua bukan?

Jumat, 03 Januari 2014

Masa Depan Penelitian Indonesia



     Jika mendengar kata penelitian, kebanyakan orang pasti berpikir tentang hal-hal ilmiah seperti penemuan bahan-bahan kimia, menemukan zat-zat yang terkandung dalam suatu makanan, atau kandungan produk-produk tertentu. Hakikatnya, penelitian atau riset (research) merupakan suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
     Manusia sejak lahir diberi perasaan rasa ingin tahu terhadap sesuatu, itulah yang mendorong terjadinya suatu penelitian. Bagaimana cara melakukan atau menindaki sesuatu dilakukan melalui penelitian. Penelitian mempunyai makna yang luas, seperti bagaimana cara memecahkan suatu persoalan yang sulit. Sehingga penelitian tidak terbatas pada ‘apa sih kandungan dalam makanan ini?’.
     Fungsi penelitian itu sendiri adalah salah satunya mengetahui sebab dan akibat dari hal tertentu. Penelitian tidak hanya untuk mengetahui dan memecahkan masalah ilmiah, tetapi juga untuk mengetahui dan memecahkan masalah sosial yang ada dalam masyarakat, seperti tingkah laku masyarakat terhadap satu sama lain, serta salah satunya mengetahui sebab-sebab terjadinya pertentangan yang ada. Hanya saja jenis penelitiannya berbeda.
     Lalu, apa sih kriteria peneliti-peneliti itu? Apakah peneliti itu memang orang yang terlahir cerdas sehingga mampu mengetahui akar dari sesuatu dengan menelitinya? Seorang ibu yang bereksperimen dalam  membuat roti, misal dengan rasa yang agak pedas atau ditambahkan sayur juga disebut penelitian. Sehingga penelitian tidak hanya mencakup orang-orang tertentu saja. Semua orang bisa melakukan penelitian.
     Di sekolah-sekolah pun sudah ada ekstrakurikuler penelitian yang biasa disebut KIR yang merupakan kependekan dari Karya Ilmiah Remaja atau Kelompok Ilmiah Remaja. Tentu saja kegiatan utamanya adalah meneliti dan mengkaji sesuatu. KIR lebih cenderung mengkaji suatu penelitian dan merangkumnya secara sistematis dari awal hingga akhir dengan suatu karya ilmiah atau karya tulis.
     Peneliti dibutuhkan karena apabila suatu permasalahan dapat diketahui cara penyelesaiannya, maka akan membantu permasalahan yang ada pada masyarakat. Di Indonesia, sudah ada beberapa peneliti, salah satunya adalah Kelvin Anggara yang merupakan peneliti di bidang sains dan teknologi yang meraih medali emas dalam Olimpiade Kimia Internasional tahun 2008. Dia berpendapat bahwa di Indonesia, penelitian masih terbentur oleh fasilitas. Bahkan dalam pertemuan penerima Nobel di Lindau, dari Indonesia baru 2 peneliti. Sedangkan dari negara lain seperti Malaysia dengan 5 peneliti, Jepang 15 peneliti,  India 38 peneliti, dan peneliti terbanyak adalah dari Jerman dengan 139 peneliti.
     Menurut wacana yang pernah saya baca, peneliti dalam bidang ramah lingkungan sangat dibutuhkan di Indonesia, mengingat bahwa di Indonesia sering terjadi bencana seperti banjir. Hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat bahayanya menebang pohon secara ilegal maupun yang sepele seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Peneliti yang dibutuhkan di Indonesia masih sedikit karena selain terbentur fasilitas juga karena kurangnya sosialisasi. Selain itu juga tidak tersebarnya informasi secara merata sehingga para peneliti kurang mengetahui apabila ada acara pertemuan-pertemuan antar peneliti di berbagai negara. Padahal dalam acara tersebut, peneliti bisa berdiskusi tentang pemecahan permasalahan dalam sebuah topik tersebut.
     Sementara, ada satu peneliti dari Indonesia yang mengetahui adanya pertemuan di Lindau melalui Himpunan Kimia Indonesia, yaitu Tatas Brotosudarmo dan mengatakan bahwa sebenarnya ini menjadi sarana bagi para ilmuwan Indonesia untuk menggali ilmu dan juga berani mencoba suatu hal yang baru dan berinteraksi dengan para penerima nobel. Penelitian fotosintesis sangat dibutuhkan di Indonesia. Kesempatannya bertemu dengan para peraih nobel digunakannya untuk bertukar pikiran riset secara langsung serta berfoto bersama.
     Salah satu yang paling penting adalah peran pemerintah terhadap para peneliti dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh peneliti tersebut. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, penelitian yang membutuhkan biaya maupun sarana akan sulit terpenuhi. Selain itu, informasi yang cukup sangat dibutuhkan untuk peneliti agar tidak melewatkan acara pertemuan maupun event kompetisi karena sangat bermanfaat sekali untuk masa depan Indonesia di kemudian hari. Agar di masa depan terlahir peneliti-peneliti yang mampu memecahkan masalah-masalah kompleks dan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih positif.

Kamis, 02 Januari 2014

Kemerdekaan Sebagai Awal dari Perubahan



    Kemerdekaan berarti bebas. Bebas tidak terkekang dalam melakukan hak dan kewajiban oleh seseorang ataupun orang banyak. Begitulah yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan selama kurang lebih 350 tahun lamanya. Pemberontakan dan perang yang terjadi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara, tak menyurutkan para Pahlawan untuk memperjuangkan kebebasan bagi bangsanya sampai titik darah penghabisan. Lalu, apa saja yang dilakukan kita untuk mempersembahkan rasa ‘terima kasih’ untuk Mereka, para Pejuang Kemerdekaan?.
   Di setiap tanggal 17 Agustus yang merupakan tanggal kemerdekaan Indonesia, pasti dilaksanakan upacara kemerdekaan sebagai wujud terima kasih kita kepada Pahlawan. Setelahnya, yang paling lazim dilakukan masyarakat adalah merayakan perayaan 17 agustusan yang diramaikan dengan berbagai acara perlombaan, seperti lomba pecah air, memasukkan pensil dalam botol, dan yang paling terkenal adalah panjat pinang.
   Indonesia telah merdeka dari penjajahan bangsa asing selama hampir 68 tahun. Ya, merdeka dalam artian bahwa hidup dan menghidupi diri di negeri sendiri tanpa campur tangan orang/bangsa asing. Akan tetapi, sudahkah bangsa ini merdeka secara keseluruhan? Dalam artian bahwa mereka dapat mengembangkan bangsa ini ke arah pembaharuan yang lebih maju dari segala aspek. 
   Kemerdekaan tidak hanya sebatas bebas dari ‘cengkeraman’ orang lain. Jika sudah bebas, akankah kita berdiam diri begitu saja? Tentu tidak bukan. Ada banyak hal yang harus kita rombak. Beruntung kita saat ini hidup di era reformasi, sehingga kemerdekaan mengemukakan pendapat dapat ditegakkan. Kita dapat melakukan pembaharuan dengan mengembangkan ide-ide mulai dari yang sederhana. Karena perubahan positif sekecil apapun akan membawa perubahan yang lebih baik.
   Apakah yang disebut pahlawan adalah orang yang memperjuangkan kebebasan negaranya? Berperang membela negerinya? Atau berusaha mengharumkan nama bangsa? Ya memang betul. Akan tetapi, makna pahlawan tidak hanya sekedar itu. Kita belajar menuntut ilmu pun disebut pahlawan. Kita melakukan hal sesuai bidang kita.
   Semisal ada sebuah kompetisi internasional pelajar-pelajar dunia. Dan kemudian pelajar Indonesia berhasil merebut juara, maka pelajar tersebut disebut pahlawan karena telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Sebuah prestasi membanggakan yang membuat Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain.
   Tidak hanya itu, presiden dan aparat-aparatnya yang mampu memimpin Indonesia ke arah kemajuan pun disebut pahlawan. Aparat-aparat yang bersih dan jujur yang mau mengarahkan rakyat ke kehidupan yang lebih baik juga patut disebut pahlawan. Selain itu, petani yang menanam padi juga disebut pahlawan karena tanpa jasa beliau maka tidak ada makanan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat.
   Inti dari makna seorang pahlawan adalah melakukan hal yang seharusnya dilakukan seseorang sesuai bidangnya. Kemerdekaan yang sesungguhnya yang dilakukan dengan sedikit-sedikit perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat yang tidak terkekang dalam melakukan hal dan kewajibannya. Bukan bebas yang sebebas-bebasnya. Akan tetapi bebas yang sesuai dengan aturan yang berlaku.